Minggu, 11 November 2012

Kisah Tante Girang Malang

Rekan-Rekan berada dalam artikel : Kisah Tante Girang Malang
selamat membaca dan menikmati semoga bisa
menambah semangat sobat2 menghadapi hari demi hari....

Untuk sementara waktu artikel tentang : Kisah Tante Girang Malang
sedang kami edit ulang untuk kepuasan smua pengunjuang blog.
setelah lengkap dan akurat segera kami posting kembali
artikelnya, trims sebelumnya

Untuk pengganti sementara artikel yang sobat2 cari, admin ganti
dengan cerita plus dibawah ini ya...
semoga ceritanya bisa menghibur sobat-sobat...


Belajar Oral Seks

DIAJAK TEMAN

Sejak dari SMP hingga SMA sekarang Carla adalah sahabat yang sering-kali menjadi
tempat Daissy berkonsultasi masalah pacar dan seks. Maka ketika Daissy mulai
berpacaran dengan Erick, setiap tahap perkembangan dengan pemuda selalu
diceritakannya kepada Carla. Begitu pula yang terjadi ketika Daissy datang
menceritakan bagaimana berkali-kali Erick telah memintanya untuk melakukan
hubungan intim dengannya. Tapi keinginannya selalu berhasil ditolaknya. Soalnya
masalah kegadisan adalah sesuatu yang menurut Daissy pada waktu itu harus
dipertahankannya. Katanya ini memang sudah menjadi tekadnya. Memang kadang-kadang
timbul juga rasa kasihan di hatinya melihat Erick. “Tapi aku harus bagaimana
lagi?” … Tanya Daissy bingung di kala itu.

Keinginan Erick yang satu ini diceritakannya secara terus terang kepada Carla,
sahabat dan sekaligus penasihat pribadinya yang lebih berpengalaman. Berbeda
dengan Daissy Carla sudah sejak lama kehilangan keperawanannya. Jadi waktu
Daissy menceritakan masalahnya dengan Erick Carla hanya tertawa geli. “Itu sih
masih mau jadi perempuan kolot!” … demikian komentar Carla menggodanya. Lalu
dianjurkan Daissy, … “Tapi kalau kamu mau kasih aja dia alternatifnya.” Dengan
heran Daissy bertanya, … “Apa sih La? Orang yang dia minta yang satu itu kok!”
Sambil terus menggodanya akhirnya Carla memberi tawaran padanya. Katanya, … “Kalau
mau tahu malam minggu nanti nginep deh di rumah, entar Carla ajarin Daissy musti
gimana sama cowok! OK?” Rupanya karena merasa penasaran ajakan Carla itu
diterima Daissy dengan penuh semangat.



BERMALAM MINGGU

Malam minggu berikutnya Daissy datang ke rumah Carla. Suasana rumah pada malam
ini agak sepi. “Pada kemana La? Kok sepi amat,” … Tanya Daissy pada Carla. “Iya
nih, enyak, babe sama adik-adik semua lagi pada ke puncak, katanya sih sampai
besok sore,” … demikian Carla menjelaskan. Lalu ditegaskannya lagi pada Daissy,
… “Jadi kita bebas mau ngapain aja.”
Kecuali mandi sore dan makan malam tidak begitu banyak yang terjadi malam itu.
Kelihatanya Daissy sudah penasaran menunggu Carla menceritakan pengalamannya,
katanya supaya bisa dipakainya untuk mengatasi persoalannya dengan Erick.
Kasihan juga Carla melihat Daissy agak malu-malu mau menanyakan langsung
kepadanya. Apalagi dengan sengaja justru Carla banyak bercerita tentang pacar
barunya. Digambarkannya tentang cowoknya itu sebagai seorang laki-laki jantan
yang usianya lebih dewasa dan sudah bekerja di sebuah “Oil Drilling Company.”
Kalau jadi nanti malam dia akan datang. Kelihatannya Daissy menjadi kuatir. “Kalau
begitu kapan sempat ngasih tahu jurus-jurus rahasianya sama aku?” tanyanya pada
Carla.

Kira-kira jam 9-an Carla mengajak Daissy ke kamarnya untuk berganti pakaian dan
memakai daster. Tapi dilarangnya Carla membersihkan riasan di wajahnya. Menurut
Carla biar saja begitu minimal sampai Bambang, pacar barunya, datang dan melihat
Daissy.

Sambil menunggu Bambang Carla mengajak Daissy menonton film video yang baru
disewanya. Kaget juga dia menonton videonya “blue-film” yang meragakan bermacam-ragam
adegan seks. Seperti juga Carla kelihatannya Daissy mulai merasa panas melihat “barang
kepunyaan” laki-laki yang besar-besar diemut-emut, lalu diundang memasuki “liang
kemaluan” wanita yang kemerah-merahan. Carla melirik Daissy menonton film video
itu di sebelahnya. Kadang-kadang matanya sampai terpejam-pejam. Tangan kanannya
sudah berada di balik celana dalamnya. Rupanya secara sembunyi-sembunyi dia
sedang mengusap-usap “kemaluan”nya. Merasa ada yang memperhatikan Daissy
berpaling menengok ke arah Carla. Dia tersenyum dan dengan malu-malu bertanya, …
“Kenapa La? … Supaya tidak merasa canggung Carla menganjurkan Daissy untuk
meneruskan, … “Terusin aja, aku juga mau kok!”

Lalu mulai juga Carla meraba-raba “kepunyaan”nya sendiri yang mulai terasa basah.
Carla melirik kearah Daissy yang sedang mengamati dirinya sedang melakukan
masturbasi. Terus-terang saja memang Carla lebih ahli. Tehnik-tehnik “masturbasi”
yang ia lakukan langsung ditiru Daissy, hingga memberinya pengalaman baru, dan
sensasi yang luar biasa. Apa lagi dia melakukan itu semua sambil memperhatikan
adegan-adegan seks di layar TV.

“Daissy,” … Carla mengejutkannya dengan panggilannya. Lalu Carla mengajaknya
tanpa ragu-ragu, … “Kita buka baju yuk, nanti lebih terangsang lagi deh.”
Melihat Daissy agak ragu-ragu, Carla terus mendesak dia. “Alah, biasanya kalau
habis olah-raga kita mandi dan ganti baju sama-sama.” Akhirnya Daissy mengikuti
anjuran Carla juga. Nampaknya dia sudah tidak mampu lagi untuk berpikir dengan
jelas. Sambil terus mengusap-usap “kemaluan”-nya Carla mulai menyampaikan
kuliahnya. “Daissy, untuk yang umurnya seperti kita sebetulnya udah boleh lho
berhubungan seks.” Lalu lanjutnya, … “Tapi kalau belum siap, lakukan aja yang
mendekati hubungan intim … Kata cowokku rasanya juga enak sih.” Dengan rasa
penasaran Daissy bertanya, … “Apa itu La? Gimana caranya?” Langsung Carla
menunjuk ke layar TV, di mana adegan seks “oral” sedang berlangsung, … “Seperti
gitu tuh!” Rupanya langsung Daissy mengerti. Tapi katanya, “Nggak berani ah La.
Jijik kan!” Dengan gaya seorang wanita yang bijak dan berpengalaman Carla
menjelaskan padanya, … “Kalau belum coba nggak bakal tahu enaknya.” Lalu
diperjelasnya lagi, … “Betul-betul sensasi yang luar biasa lho masturbasi sambil
ngemutin “punya” cowok.” Penasaran dia kepingin tahu, … “Kamu pernah La? Carla
hanya tersenyum, … “Ya pernah dong, malah sampai keluar di mulut.” … “Ih Carla,
nekad amat sih,” … tanpa sadar Daissy berteriak. Tapi Carla yakin sebenarnya dia
juga kepingin tahu rasanya. “Caranya gimana La? Masa lagi sayang-sayangan tiba-tiba
punya dia langsung kita masukin ke mulut?” Dengan sabar Carla terus memperluas
cakrawala pengetahuan seks Daissy. “Nggak gitu dong, ya pake pemanasan dulu …
Pertama-tama kan dia kita rangsang dulu … Ya caranya ciumin sama jilatin aja
seluruh badannya, lama-kelamaan kan sampai ke … ITU-nya.” Rasanya Daissy mulai
mengerti. Lain soal apakah dia punya cukup keberanian untuk melakukannya atau
tidak. Selanjutnya Carla mengajak Daissy terus menonton film video seks itu,
sambil terus mengelus-elus “bibir kemaluan”nya. Carla sudah merasa panas dan
bergairah, tentunya demikian pula Daissy.



KENALAN BARU

“Hallo … Wah merangsang amat nih?” … tiba-tiba terdengar suara seorang laki-laki.
Terlihat Daissy kaget setengah mati. Kalaupun mau lari entah bisa kemana. Karena
bingung sekali paling-paling yang bisa ia lakukan hanya merapatkan lengan,
menutup dada, dan merapatkan pahanya. Carla sendiri hanya tersenyum geli, karena
memang semua ini sudah diaturnya dari awal.

Bambang, lelaki gagah dan berbadan bagus yang menjadi cowok Carla, terlihat
santai memasuki kamar dan menghampiri dirinya. Sempat Carla melirik kearah
Daissy dengan tatapan yang semakin membuat Daissy kebingungan. Selanjutnya
Bambang memeluk tubuh Carla yang sudah telanjang, seperti keadaan Daissy juga
saat itu, lalu mencium bibirnya lama. Barangkali karena sudah sangat bergairah
dengan bernafsu tanpa malu-malu Carla melepas baju kaos cowoknya. Melihatnya
dalam keadaan telanjang membuat Carla cukup terangsang. Tapi ditahannya hasrat
birahinya, karena ia ingin supaya Daissy bisa praktek langsung dengan Bambang. “Eh
sayang,” … kata Carla padanya, … “Kenalin dong, ini sahabat Lala!” Daissy makin
menciut ketakutan, terutama ketika laki-laki itu mengulurkan tangannya untuk
bersalaman. “Bambang,” … katanya memperkenalkan diri. Daissy sendiri tidak mampu
berkata apa-apa.

Melihat seorang laki-laki tanpa baju, dalam keadaan dirinya sendiri penuh gairah
membuat lututnya terasa lemas sekali. Pasti dia sudah betul-betul kehilangan
akal. Dengan gamblang Carla menyampaikan kepada cowoknya, … “Bang, kamu tahu kan
yang kamu paling seneng dari saya” … “Iya dong, making love kan” … “Nggak,
maksud Lala yang sebelum itu apa?” Carla melihat mata Daissy mendelik marah
sekali kepadanya. “Oh “oral”-nya, Iya memang kamu hebat,” … kata Bambang tanggap.
Kata-kata Carla selanjutnya pasti membuat Daissy terkejut seperti disambar petir.
“Bang, Lala tadi baru ngajarin Daissy caranya melakukan oral. Kayaknya perlu
dipraktekkin langsung deh. Kamu mau nggak bantu?” Bambang menatap Daissy ramah,
sambil mengatakan, … “dengan senang hati.”

Laki-laki itu beranjak semakin mendekati Daissy. Sebetulnya Carla merasa agak
cemburu juga, tapi direlakannya Bambang untuk Daissy, supaya sahabatnya itu bisa
mempraktekkan apa yang tadi baru dipelajarinya. Tanpa ragu sedikitpun Bambang
mengusap bahu Daissy. Lalu diajaknya Daissy yang terlihat ketakutan itu duduk di
atas sofa. Daissy semakin gugup … “Bukan saya … eh jangan … saya belum pernah.”
Tiba-tiba bibir Bambang hangat mencium Daissy. Rupanya Daissy yang dari tadi
sudah terlanda gairah tidak mampu menahan diri. Tidak berapa lama kemudia ia
mulai membalas ciuman Bambang itu dengan sepenuh hati. “Jangan takut, kamu
nikmatin aja,” … kata Bambang menenangkan Daissy. Lalu Bambang mulai menciumi
leher Daissy dan akhirnya mengemut-emut putting dadanya. Daissy merasa seperti
dibawa terbang melayang. Entah berapa lama ia terbawa hanyut. Waktu dibukanya
matanya ternyata Bambang sudah duduk di sampingnya. Kepala Daissy sudah
tersandar di lengan Bambang yang kokoh. Karena cukup dekat dengan ketiaknya,
tercium bau keringat bercampur cologne, yang katanya ~ di kemudian hari ~
membuatnya semakin terangsang. Semua yang tadi diajarkan padanya mulai
dilakukannya. Dia tidak lagi merasa malu. Diciumnya lagi bibir Bambang, malah
agak sedikit agak digigit, sampai Bambang mengeluh nikmat. Setelah itu mulai
diciuminya leher, bahu dan dadanya. Wangi cologne-nya Bambang membuat Daissy
semakin lupa diri. Walaupun sadar bahwa Carla sedang memperhatikannya, dia tidak
terlalu mampu untuk memikirkannya.

Pada waktu sedang menciumi dadanya, tangan Bambang dengan lembut menekan
kepalanya ke bawah. Akibatnya sekarang wajahnya berada dalam keadaan sejajar
dengan perutnya. Sempat ia sejenak mengagumi tubuh lelaki ini. Menurutnya tubuh
Bambang betul-betul terpelihara baik, berotot, dan terasa “kencang.”

Akhirnya karena posisi duduknya sudah semakin tidak karuan Daisssy mulai
berganti posisi. Sekarang ia berlutut di depan Bambang sambil mengecup-ecup
perutnya. Untung lantainya ada karpetnya, jadi lututnya tidak terasa pedih.



BELAJAR ORAL

“Daissy,” … sapa Bambang lembut, … “Bukain dong celananya.” Sekarang keinginan
yang berkobar di hati Daissy sudah semakin tak tertahankan. “Apapun yang akan
terjadi biarlah terjadi sekarang,” demikian katanya ia memutuskan pada saat itu.
Agak malu-malu dibukanya ikat pinggang celana Bambang, lalu kancing atas dan “ruitslijting”nya.
Begitu terbuka Bambang mendorongnya turun hingga terlepas semua. Daissy sendiri
hanya sekedar membantunya supaya lebih mudah. Di depannya kini terlihat jelas
sesuatu yang “terpeta” pada lapisan celana dalamnya. Diusap-usapnya sejenak.
Ketika Daissy menatapnya wajah Bambang tampak tersenyum. Katanya setengah
berbisik menyuruh Daissy, … “Buka semua dong.”

Pelan-pelan Daissy menarik celana dalam Bambang turun. “Tonggak kejantanan”
Bambang yang terlihat keras dan besar mencuat gagah. Terkejut Daissy menjerit, …
“Aduh La besarnya!” Mendengarnya Carla tertawa kecil, lalu katanya, … “Jangan
panggil Carla dong, panggil aja dia.” Bambang menarik tangan Daissy dan
menaruhnya di atas “barang kepunyaan”nya. Mulai diusap-usapnya “daging keras”
Bambang dengan telapak tangannya. Katanya rasanya geli sekali dan membuatnya
semakin terangsang. Semakin lama Daissy semakin berani juga. Mulai digenggamnya
“batang keras” Bambang di tangannya, lalu dikocok-kocoknya lembut. “Ciumin dong,”
… kata Bambang meminta. Seperti kerbau yang dicucuk hidungnya Daissy mulai
mengecup-ngecup “kemaluan” Bambang. Ketika bibirnya menyentuh “bonggol kepala
kemaluan” Bambang, Daissy menjadi semakin berani. Maka dengan lancar Daissy
mulai melakukan semua yang dirasanya pasti akan memuaskan laki-laki itu.
Diikutinya semua yang diminta dan diarahkan Bambang kepadanya. Seluruh petunjuk
yang telah diberikan Carla , dan dilihat pada film video yang tadi ditonton,
berikut daya imajinasinya sendiri menyatu dalam “pelayanan oral” Daissy kepada
Bambang.

Dilakukannya semua yang diminta Bambang, malahan juga apa yang tidak terucapkan
olehnya. “Barang kepunyaan” Bambang itu ia jilati, lalu ia kulum dengan keras,
dan akhirnya diemut-emutnya dengan penuh semangat. Kadang-kadang karena belum
berpengalaman sempat ia tampak terselak. Tapi kelihatannya tidak apa-apa, malah
ia tersenyum senang saja. Apalagi mendengar pujian bercampur erangan yang keluar
dari mulut Bambang sebagai tanda puas.

Mengingat cerita pengalaman Carla tadi ia sendiri mulai melakukan “masturbasi.”
Karena sudah dirangsang sejak tadi Daissy mencapai “orgasme”-nya jauh sebelum
Bambang. Rupanya akibatnya kepuasan yang dicapainya, semakin keras juga Daissy
mengemut dan mengisap-isap “alat kejantanan” Bambang di mulutnya. Sampai
akhirnya Bambang mengerang panjang. Tangannya yang satu meremas bahu Daissy,
sedangkan yang satunya mengusap-usap kepalanya. Untuk pertama kali dalam
hidupnya Daissy mengalami “air mani”laki-laki menyembur dalam mulutnya. Di luar
dugaan Carla, Daissy membiarkan “cairan kelelakian” Bambang di mulutnya tertelan.
Tapi karena terlalu banyak ada juga yang mengalir keluar dari celah-celah
bibirnya. Pipi, dagu dan lehernya sampai basah karenanya. Tapi setelah sejenak
berlalu dan gairahnyapun surut, rasa malu Daissy rupanya mulai timbul lagi.
Bambang masih mengusap-usap kepalanya. Ia memandangi Daissy dengan senyuman
mesra.

Segera Daissy berlari ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Barangkali
karena malu lama sekali ia di kamar mandi. Baru setelah dipanggil-panggil Carla
ia mau memberanikan diri untuk bertemu dengan Bambang dan Carla. Bambang
menyapanya dan bertanya meminta, … “Daissy, boleh dong kapan-kapan ketemu lagi!”
Langsung Carla memelototinya seakan marah, … “Enak aja, hanya sekali ini aja
bolehnya. Dia itu udah punya pacar lho Bang!”

Tadinya Daissy ingin langsung pulang tapi berhasil dicegah Carla. Kalau dia
pulang nanti Carla yang disalahkan orang-tuanya, karena rencana Daissy menginap
itu yang menjadi alasan sehingga ia tidak ikut ke Puncak. Rupanya sebagai
akibatnya terpaksa sekali lagi Daissy harus menanggung didera rangsangan
gairahnya sendiri. Karena sementara ia tidur di sofa, di ranjang sebelah giliran
Carla yang beraksi menimba “kejantanan” Bambang. Dengan Carla tentunya Bambang
tidak mendapat kenikmatan hanya secara “oral,” tapi semuanya.

Pengalamannya dengan Daissy tadi membuat Bambang berterima kasih pada Carla, dan
juga membuatnya semakin perkasa. Bambang puas sekali. Begitu juga Carla ketika
dilanda “kejantanan”-nya yang hebat. Menurut Bambang Carla adalah wanita yang
betul-betul berpengalaman dan pandai memuaskan laki-laki. Bambangpun hebat
sekali. Setelah tadi dengan Daissy, sekarang dia masih mampu membawa Carla ke “langit
yang ketujuh.”



DIPUJI PACAR

Berbekal pengalamannya dengan Bambang di rumah Carla, sekarang Daissy tahu apa
yang bisa dilakukannya untuk menyenangkan Erick. Maka ketika Erick sekali lagi
memintanya untuk berhubungan intim, Daissy berhasil memberinya sebuah kejutan
yang tak pernah diduganya. Sangat puas Erick menerima “pelayanan oral” Daissy,
sehingga sering meminta kekasihnya itu untuk sering melakukannya.


JANGAN LUPA BACA BACA ARTIKEL DIBAWAH INI YA SOB... ADA CERITA DEWASANYA SERU SERU LO...  DIJAMIN FRESH DAN SEMANGAT LAGI SOB...

24 komentar:

  1. Perkenalkan nama aku Kiswanto, umur 33 tahun, tinggal di Malang Jawa Timur, aku siap melayani para Ibu - Ibu, para Tante - Tante, para Janda, para gadis dan para Wanita kesepian yang mencari mencari mencari teman kencan, aku juga siap melayani Terapi Pijat Plus - Plus panggilan dan aku juga siap melayani Terapi Pijat Urut Refleksi panggilan, pelayanan di jamin puas dan rahasia, khusus para Ibu - Ibu, para Tante - Tante, para Janda, para gadis dan para Wanita yang berminat hubungi Telpon aku atau SMS aku dengan CODE: HY COWOK di nomor IM3 (INDOSAT): 085655413889.

    BalasHapus
  2. Perkenalkan nama aku Kiswanto, umur 33 tahun, tinggal di Malang Jawa Timur, aku siap melayani para Ibu - Ibu, para Tante - Tante, para Janda, para gadis dan para Wanita kesepian yang mencari mencari kepuasan dalam hubungan sex panggilan, mencari Gigolo panggilan, mencari teman kencan, aku juga siap melayani Terapi Pijat Plus - Plus (Pijat Plus hubungan Sex) panggilan dan aku juga siap melayani Terapi Pijat Urut Refleksi panggilan, pelayanan di jamin puas dan rahasia, khusus para Ibu - Ibu, para Tante - Tante, para Janda, para gadis dan para Wanita yang berminat hubungi Telpon aku atau SMS aku dengan CODE: HY COWOK di nomorr IM3 (INDOSAT): 085655413889.

    BalasHapus
  3. bagi tante kesepian yg mau cari gigolo hubungi 5d42cdf6 Malang-batu

    BalasHapus
  4. bagi tante kesepian yg mau cari gigolo hubungi 5d42cdf6 Malang-batu

    BalasHapus
  5. Wendi 21th,wa:081234705222(malang)
    No gay khusus tante
    Foto by wa

    BalasHapus